Virus Corona atau SARS-CoV-2 telah menjangkit ke berbagai penjuru Bumi, kebanyakan kasusnya dari Amerika Serikat. Virus ini menyerang organ paru-paru manusia dan dapat mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani secara serius.
Virus ini pertama kali dikonfirmasi ke World Health Organization pada 31 Desember 2019 ketika ada pejabat Cina yang melaporkannya. Kemudian, penjangkitan virus ini semakin menyebar ke penjuru Asia Tenggara bahkan hingga ke Amerika Utara. Kota Wuhan, Cina kemudian diisolasi dan segera difiltrasi dari kehidupan luar bermasyarakat. Hal-hal seperti moda transportasi mulai dari pesawat dan bus akan menghentikan operasinya sampai penanganan dilakukan.
Virus yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 itu menyerang manusia kemungkinan disebabkan dari pasar makanan lokal dari Wuhan, Cina. Di pasar makanan tersebut terdapat banyak hewan seperti Kelelawar, Musang, Unta, Salamander Raksasa, Rubah Hidup, dan masih banyak lagi. Nah, salah satu dari hewan tersebut pernah menjadi pandemik penyakit pada tahun 2003 di Cina juga yang dikenal sebagai penyakit SARS.
Pihak dari pejabat negara mengatakan bahwa virus ini hampir menyerupai dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau masalah gangguan pernapasan layaknya pneumonia, menyebabkan kematian hingga 774 orang di antara tahun 2002 dan 2003. Kemudian virus itu mulai mereda dan tidak pernah terdengar lagi sejak 2004 setelah WHO memberi sinyal bahaya.
Tentang Virus Corona dan Penyakit COVID-19
Darimana asalnya Virus Corona?
Virus corona ini berasal dari Wuhan, Cina yang diduga karena adanya suatu penyakit pada pasar makanan lokal mereka. Pasar makanan lokal di Wuhan dikenal sebagai pasar makanan dengan variasi terbanyak dari berbagai macam hewan, kemungkinan salah satu hewan tersebut menyebarkan virus dan menularkannya ke manusia.
Berapa banyak yang terkena dan meninggal?
Dari data terbarukan 11 Mei 2020, sejauh ini yang terjangkit virus mematikan ini sebagai penyebab penyakit COVID-19 adalah sebanyak lebih dari 4 juta orang dengan lebih dari 280 ribu di antaranya sudah meninggal. Orang yang sudah meninggal tersebut kebanyakan dari kalangan lansia (lanjut usia) karena pertahanan tubuh lemah dan banyaknya komplikasi penyakit.
Tentu saja, sudah ada 187 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus COVID-19, karena memang virus ini sangat mudah menyebar dan tentu saja mematikan apabila tidak ditangai secara segera. Ada tempat terpencil yang belum terkena virus corona.
Apa saja yang menjadi gejala virus ini?
Yang menjadi gejala adalah batuk-batuk, demam tinggi, dan sesak nafas. Karena virus ini diduga kuat berasal dari hewan buas di Wuhan, Cina yang dahulu pernah menjadi penyebab wabah penyakit SARS yang menewaskan 774 orang.
Otoritas pihak dari imigrasi berbagai negara mulai memperketat dan menutup akses ke negara-negara lainnya yang terkena dampak masif virus corona. Jadi, untuk sementara memang banyak yang terjebak di dalam negaranya sendiri tidak bisa pergi traveling ke luar negeri seenaknya.
Bagaimana Cara Penyebarannya?
Cara penyebaran virus corona ini dapat melalui cairan manusia misal seperti ketika seseorang yang terkena virus ini sedang bersin dan virus tersebut dapat mengalir melalui udara. Oleh karena itulah, pemerintahan Cina mulai memberikan peringatan kepada warga negaranya untuk menggunakan masker agar menghindari terjadinya penularan yang lebih masif.
Apa kata Badan Kesehatan Dunia (WHO)?
Menurut WHO, saat ini kita harus khawatir dan tetap menjaga social distancing, jangan ke luar rumah apabila tidak perlu, dan tetap menggunakan masker ketika berada di luar. Lalu pastikan untuk rajin mencuci tangan agar bersih.
Lalu buat yang sistem imunitasnya lemah, usahakan jangan kemana-mana, tetap melakukan olahraga agar kondisi kamu tetap fit. Walaupun virus corona menekan angka kelahiran, tetap saja terdapat dua sisi mata pisau yang bisa jadi akan ada population bomb setelah pandemi ini berakhir.