Kehilangan, ujian, kemalangan adalah bagian dari hidup. Kejadian-kejadian ini bisa mengguncang kehidupan seorang manusia. Kita (termasuk admin) berusaha semaksimal mungkin biar kejadian-kejadian ini gak terjadi, kita gak mau hidup kita yang tenang dan tentram diganggu sama masalah.
Zeno (332-262 SM) juga yang termasuk pernah mengalami nasib malang. Kapalnya dan barang dagangannya tenggelam di laut dan ini ngebuat dia kehilangan semua hartanya.
Tapi, siapa sangka kejadian ini menuntunnya untuk menemukan suatu filosofi hidup yang sangat krusial ?
Zeno menemukan filosofi krusial bernama Stoikisme (Stoicism, in English)
Baca Juga : Kelompok yang Menolak Kelahiran Manusia
Stoikisme itu apa ?
Stoikisme (Stoicism) adalah sebuah aliran filsafat yang mengajarkan tentang kontrol diri dan kebijaksanaan. Aliran ini berkembang di Yunani kuno dan Romawi, udah kita liat diatas kalau Stoikisme ini diajarkan oleh Zeno. Zeno yang sudah menemukan filosofi ini mengajarkan filosofinya ini di sekolah-sekolah di Athena. Bahkan, Zeno juga mengajarkannya di tempat-tempat santai seperti di beranda-beranda rumah.
FYI, Stoikisme berasal dari akar kata “Stoa” atau “Stoik” yang dalam bahasa Yunani artinya beranda/teras rumah. Aliran filsafat Zeno diberi nama Stoikisme karena Zeno sering mengajarinya di teras-teras rumah.
Para Stoik (penganut stoik) percaya alam semesta ini bekerja berdasarkan jaring laba-laba yang punya hukum sebab dan akibat yang mereka beri nama “Logos”
Jaring laba-laba ini bekerja sendiri dan gak akan bisa kontrol seperti kemauan kita. Karena itu stoikisme lebih mengajarkan untuk mengontrol pandangan kita terhadap kejadian yang terjadi di hidup kita.
Seorang filsuf bernama Epictetus pernah berkata :
“We suffer not from the events in our lives, but from out judgement about them”
(Arti : Kita menderita bukan karena kejadian yang terjadi dalam hidup kita, tapi karena pandangan kita ke kejadian itu)
Jadi, daripada mencoba untuk menyesali dan mengubah suatu kejadian buruk, para stoik lebih memilih untuk ikhlas dan menerima buruk itu.
Jadi, apa Stoikisme mengajarkan kita untuk menyerah sebelum berjuang ?
Stoikisme mengajarkan prinsip “live in the moment” dan menerima apa yang sudah terjadi di masa lalu. Karena seperti kita singgung di atas, pada dasarnya manusia gak bisa mengontrol semua kejadian yang ada di hidup kita. Kejadian buruk, baik, sedih, senang itu semua datang sendiri karena itu sudah jalan kita (Dalam bahasa kita, kita lebih mengenal dengan istilah “sudah ditakdirkan”).
Stoikisme lebih mengajarkan kita untuk menyerah di saat yang tepat. Ketika kita merasa kerja keras kita gak membuahkan hasil, ga ada salahnya untuk menyerah.
Admin ada dua video dari Channel Youtube Satu Persen Indonesia biar kalian lebih paham tentang Stoikisme
Jangan lupa di tonton ya!
-Diogenes
Sumber Gambar :
Referensi :