Orang terkaya di dunia sepanjang sejarah manusia adalah Musa I of Mali. Ia memimpin kerajaan mali dan menjadi produsen emas terbesar di dunia pada masanya.
Siapa orang terkaya di dunia? Jawabannya adalah Kaisar Musa
Banyak orang berpikir bahwa Jeff Bezos adalah orang terkaya di dunia, memang tidak salah, saat ini Ya. Tetapi, untuk orang paling kaya sepanjang sejarah manusia beda lagi. Misalnya saja seperti Genghis Khan, yang menaklukan hampir seluruh Asia.
Atau Augustus, Kaisar Roma pertama yang menguasai seluruh daratan Mesir sebagai miliknya pribadi, yang mana apabila ditotal kekayaannya menjadi puluhan ribu triliun rupiah.
Baca juga: Inilah Efek Perang Nuklir yang Menakutkan!
Sebagai informasi tambahan untuk acuan kekayaan, total kekayaan Jeff Bezos saat ini $117.3 miliar USD atau lebih dari Rp 1.600 triliun. Total aset yang dimilikinya tentu saja lebih daripada yang dimiliki oleh Bill Gates.
Tapi, apakah ada orang yang lebih kaya lagi? Mungkin banyak, pada saat zaman dahulu juga banyak orang-orang kaya, ketika kita kalibrasikan dengan inflasi di zaman sekarang, nilai totalnya menjadi jauh lebih tinggi daripada separuh ekonomi dunia untuk beberapa orang.
Orang kaya seperti Jeff Bezos, Bill Gates pun lewat, kalah saing!
Ini adalah kisah mengenai Musa I, seorang raja kesepuluh dari Kerajaan Mali, suatu kerajaan makmur nan megah pada masanya yang berlimpah di emas, garam, dan sumber daya langka lainnya.
Musa I lahir sekitar tahun 1280 masehi, ia merupakan “kesultanan”,”kaisar” ke-10 dari Kerajaan Mali, suatu kerajaan yang terletak di Barat Afrika.
Pada masa kepemimpinannya, ia meraih banyak gelar, namun yang paling terkenal adalah Mansa Musa, sebagai ‘Raja Terhormat dari segala raja’, menjadi conqueror di beberapa kota Afrika.
Memang menjadi orang kaya pada zaman dahulu adalah lika-liku yang rumit, hanya pemimpin-pemimpin tangguhlah yang akan berjaya membawakan tinta keemasan bagi negaranya.
Ia meraih kekayaannya dengan mengekspansi teritori wilayahnya, yang membentang dari ujung barat afrika sampai ke bagian timur mauritania. Sangat besar dan mempunyai sumber daya melimpah.
Sumber daya tersebut adalah Emas dan Garam. Menurut museum Inggris Raya, di zamannya, dia mengantongi setengah dari total emas yang ada di seluruh dunia.
Dari 50% emas yang ada di dunia di zaman medieval hanya dimiliki oleh satu orang, Mansa Musa dari Kerajaan Mali.
Tentu saja bukan hanya itu, melainkan pusat perdagangan pun berada di zona teritorinya, membuat ia mendapatkan pendapatan tambahan.
Orang kaya seperti Raja Musa dari Kekaisaran Mali memang bukanlah yang pertama kali menerapkan kebijakan ekonomi seperti ini untuk mendapatkan keuntungan berlebih, hampir semua kerajaan di dunia pada abad pertengahan melakukannya.
Menghitung Kekayaan Mansa Musa (Musa I of Mali Empire)
Sebenarnya tidak ada yang tahu menahu mengenai kerajaannya sebelum Musa I memutuskan untuk pergi haji ke Mekkah. Dari situlah namanya mulai diketahui oleh banyak orang dan tentunya sejarawan dari negara timur tengah.
Baca Juga: Bermain Game Merugikan Indonesia Puluhan Triliun Rupiah
Sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu yang lama dengan jarak sekitar 6437 km. Tentu saja ia tidak berangkat sendirian melainkan bersama dengan ribuan prajurit, budak, dan sejarawan.
Sedikit cerita, di samping perjalanan menuju mekkah dengan tujuan menyucikan diri, ia juga menaklukan dan mengekspansi wilayah baru di sepanjang perjalanannya,.. Tidak sia-sia ia membawa banyak prajurit.
Dia juga membagikan harta gratis kepada rakyat sekitar pada saat perjalanan, menurut Emir Abu dari dokumen yang telah disimpan oleh Boston University.
Sepulangnya dari Mekkah, ia membawa banyak pemuka agama, praktisi pendidikan, arsitektur, dan penulis puisi ke kerajaannya untuk mengajar dan membangun kerajaan.
Dalam catatan, ia pernah membayar seorang penulis puisi dari Andalusia sebesar 200 kg emas atau dengan kurs sekarang setara dengan $6.2 juta USD, sekitaran 90 miliar rupiah.
Jadi kalau ditotal sekarang menurut para historian yang telah disesuaikan dengan inflasi di dunia sekarang. Dia akan mempunyai sekitar $400 miliar USD atau sekitar Rp 6.400 triliun (kurs 1 USD = Rp 16.000).
Tapi ada juga yang mengatakan bahwa total kekayaan dia lebih banyak dari yang bisa kita bayangkan. Misalnya saja, Kaisar Augustus mempunyai seluruh total wilayah Mesir yang bernilai Rp 64.000 triliun. Bayangkan betapa banyaknya uang itu …
Hal tersebut menurut Jessica Smith dalam pelajaran di Ted-Ed mengatakan bahwa kekayaan Musa I dari kerajaan mali lebih banyak dari kaisar pertama Roma tersebut.
Walaupun dirinya sangat kaya raya, tetapi ia tidak pernah sombong dan selalu baik hati. Ketika perjalanannya ke mesir, ia membagikan banyak emas ke rakyat jelata yang menyebabkan Kairo, Mesir mengalami inflasi besar-besaran.
Baca juga: Aoa yang Terjadi Apabila Blok Poros Menang Perang Dunia 1
Sejarah Mansa Musa: Kebenaran atau Kebohongan?
Karena ditulis pada abad pertengahan dan telah melalui banyak proses penulisan dari berbagai macam generasi sejarawan, mungkin saja cerita mengenai Mansa Musa dilebih-lebihkan.
Jadi memang ya, kita belum mengetahui, apalagi ditambah angka kemiskinan yang membludak pada zama itu dimana banyak orang-orang dijadikan budak, diperlakukan tidak manusiawi.
Tetapi, pada saat Eropa memulai kolonisasi dan eksplorasi, sejarawan Chris Strobel dari Portugis kala itu mengatakan bahwa, “Kerajaan Mali adalah sumber kekayaan, kemegahan, dan kecanggihan.”
Banyak juga yang mendukung kalau Musa I dari Kerajaan Mali adalah orang terkaya di dunia, seperti yang dikatakan oleh asisten profesor sejarah University of Michigan, Rudolph Ware dalam majalah TIME. “Bayangkan kau mempunyai semua emas yang ada di dunia dan total asetnya dikali dua, itulah gambaran kekayaan Raja Musa I.”
Walaupun demikian, kita tetap mendapatkan gambaran luas bahwa sejarah hanya dipandang sebelah mata dan hanya terpusat pada kemajuan negara-negara barat.
“Sejarah abad pertengahan kebanyakan orang mengambil sudut pandang negara-negara Eropa.” Kata Lisa Corrin Graziose, direktur dari Block Museum of Art menjelaskan mengapa cerita mengenai Musa I tidak banyak didengar.
“Kalau saja Eropa datang pada saat zaman Mansa Musa, keadaannya mungkin berubah.”
Memang kolonialisasi Inggris raya membawakan dampak yang sangat buruk, raja musa bukan lagi menjadi orang kaya karena saat diwariskan ke anaknya. Anaknya tidak bisa memimpin sehebat ayahnya.
Karena pada saat itu, di abad pertengahan, sebagian besar wilayah eropa sedang dilanda krisis emas dan sumber daya berharga lainnya.
Dan Eropa mulai menjelajah afrika dan menjajah Mali pada abad ke-15 menyebabkan kerajaan tersebut runtuh ketika dipegang oleh anaknya Mansa Musa.
Baca juga: Apa yang akan Terjadi Apabila Jerman Menang Perang Dunia II?
Mansa Musa adalah raja hebat yang mampu mengelola wilayah-wilayah besar dan menjadi supreme di bidang militer. Namun, ketika ia wafat dan diteruskan anaknya, anak tersebut tidak mampu menjadi raja sehebat ayahnya.