Scammer di India yang telah memakan ribuan korban warga negara Inggris telah dibekuk oleh kepolisian setempat, mengikuti dari Investigasi BBC dan Jim Browning.
Call center scam ini berbasis di India dan berlokasi di Gurugram, Delhi. Pemiliknya Amit Chauhan ditahan dan dibawa ke pengadilan pada Kamis (5/3/2020).
Awalnya ketika dihubungi oleh tim BBC, Chauhan menolak bahwa tempat kerjanya adalah tempat scamming orang dan menolak juga untuk menjawab pertanyaan mendetail.
Sekarang, ia beserta dengan kolega kerjanya berhasil diciduk oleh Kepolisian Delhi, India.
Menurut laporan sudah lebih dari 70.000 panggilan yang telah memakan korban, korban tersebut berasal dari UK, AS, dan Australia.
Baca juga: Orang yang Miskin akan Tetap Miskin Ketika Dewasa
Menurut Money Advice Service, Britania Raya (Inggris) mendapatkan 21 juta panggilan scam. Para scammer ini mengaku bahwa mereka berasal dari bank, industri kreatif, teknisi komputer, retailer, sales, dsb.
Sedangkan dari laporan Jim Browning mencatat bahwa setidaknya mereka meraup keuntungan $3 Juta USD per tahunnya atau sekitar Rp 42 miliar, itu uang yang sangat banyak sekali.
Jim Browning yang merupakan tech-savvy adalah orang yang mengelabui scammer ini, melakukan hal-hal yang baik pada warganet dengan cara menjahili orang-orang tak berperikemanusiaan tersebu, bahkan menipu balik dan mengambil uang dari penipu.
Dia juga sudah melaporkan sebelumnya ke Kepolisian India, namun tetap tidak ada tanggapan yang jelas, tidak ada aksi, baru ketika BBC sebagai korporasi berita raksasa melakukan penelitian, kepolisian bertindak, karena reputasi dan harga dirinya dipertaruhkan di situ.
Memang, negara India sudah tidak asing lagi dengan banyaknya scammer, disparitas sosial dan kesenjangan ekonomi membuat mereka terpaksa melakukan cuci uang seperti ini.
Tidak hanya di India, di Indonesia juga sering kita temui oknum yang sengaja menipu orang Indonesia lainnya demi pundi-pundi uang.