Rangkuman materi bahasa Indonesia untuk kelas 9 SMP maupun MTS secara lengkap bisa didapatkan dengan mudah. Hal itu tentu saja meliputi beberapa materi seperti teks laporan yang merupakan hasil dari melaporkan percobaan. Tentunya hal tersebut juga ada struktur dan juga pengertian dari laporan percobaan. Tujuannya adalah untuk melatih murid-murid agar dapat memahami dengan jelas Bagaimana caranya dalam menulis dengan struktur yang benar.
Teks pidato secara persuasif juga akan dipaparkan secara lebih jelas dan lengkap. Sehingga para murid akan dapat menguasai Bagaimana cara etika. Maupun dalam menggugah emosi dan memperhatikan logikanya dalam menulis yang meliputi unsur dari teks persuasif tersebut.
Proses dari materi pembelajaran tersebut juga mencakup dari memberikan tanggapan dengan cara yang lebih santun. Sehingga terdapat juga konteks maupun deskripsi setelah penilaiannya. Maka nantinya akan mudah memahami Bagaimana struktur yang benar dalam memberikan tanggapan serta kritikan yang membangun maupun juga saran serta alternatifnya.
Pada materi pembelajaran yang lengkap ini juga menyajikan teks diskusi dan juga struktur yang membangun. Sehingga nantinya akan dapat menulis teks lebih inspiratif dan imajinatif. Dengan menggunakan konsep untuk membuat hal-hal yang ada pada gagasan menjadi lebih menarik dan inspiratif.
Keseluruhan ide atau pun juga tekniknya akan dipelajari secara lebih lengkap. Oleh sebab itu, memang harus dipahami dengan tahapan-tahapan materi yang tepat maka dari itu pilihan materi yang lengkap ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik. Sehingga dapat menuliskan sesuai dengan struktur dan juga mengembangkan ide serta gagasan secara lebih kreatif. Maka akan mudah diterima oleh banyak orang. Selain itu juga mengetahui etika yang tepat dalam menulis serta berpendapat pada suatu permasalahan tertentu.
Bab I: Teks Laporan (Melaporkan hasil percobaan)
Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah teks yang berisi hasil laporan yang bersumber dari informasi faktual yang dibutuhkan oleh banyak orang. Teks ini disusun dengan cara mengklasifikasi (menggolongkan) dan mendeksripsikan informasi yang hendak disampaikan.
Pengertian Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan adalah salah satu jenis dari teks laporan yang memuat infomasi hasil laporan dari suatu percobaan tertentu. Sehingga ada proses ilmiah sebelum informasi disajikan.
Struktur Teks Laporan
Struktur teks laporan secara garis berisi dari dua bagian:
1. Pernyataan Umum
Pernyataan umum berisi pernyaatan mengenai topik atau objek informasi yang dilaporkan. Biasanya ada di paragraf awal.
2. Uraian
Bagian uraian adalah baguan teks laporan yang berisi uraian mengenai topik yang dibahas. Biasanya, mengulas objek secara detail dan menuliskannya secara informatif.
Unsur Kebahasan Teks Laporan
1. Memuat kata-kata umum atau kelompok
Kata umum atau kata kelompok adalah kata yang bersifat umum dan memiliki rincian yang dapat diklasisifikasikan jenis-jenisnya secara khusus.Contoh: Transportasi Umum, Hewan, Tumbuhan, dan sebagainya.
2. Menggunakan kata tugas
Kata tugas adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri. Ia mesti digabungkan dengan kata-kata lain dalam sebuah kalimat untuk mendapat fungsinya.Contoh: Ketika, maka, dan sebagainya.
3. Menggunakan kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang ditandai dengan keaktifan subjek dalam sebuah kalimat. Contoh: Aku memakan jengkol, Ibu berjualan donat, dan sebagainya.
4. Menggunakan kata kerja aktif
Kata kerja aktif adalah kata yang membuat sebuah kalimat menjadi kalimat aktif. Dalam sebuah kalimat, biasanya ia tak memiliki imbuhan, berimbuhan me-, dan berimbuhan ber-.Contoh: makan, meminum, berdagang, dan bekerja.
5. Menggunakan istilah teknis
Istilah teknis adalah istilah spesifik yang biasanya muncul dalam pembahasan-pembahasan di bidang tertentu.Contoh: dokter dan obat (kesehatan), pedagogi dan psikologi (pendidikan) dan sebagainya.
Bab II: Teks Pidato Persuasif (Menyampaikan pidato persuasif)
Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah aktivitas menyampaikan informasi kepada banyak orang dengan tujuan mempengaruhi orang yang menyimaknya. Dari sisi konten, teks pidato ini tergolong dalam teks eksposisi karena menuntut teks tersebut dibuat dengan argumentasi yang meyakinkan.
Cara Memersuasi Orang
1. Menunjukan Etika
Etika memberikan kesan yang baik pada penyimak untuk tertarik pada apa yang disampaikan.
2. Menggugah Emosi
Salah satu faktor yang membuat orang memiliki kecendrungan terpengaruh adalah emosi. Maka pidato sebisa mungkin dibuat memggugah emosi orang lain.
3. Memperhatikan Logika (Kelogisan)
Maksudnya adalah konten yang disampaikan harus masuk akal dan membuat orang membenarkan apa yang disampaikan.
Unsur Pidato Persuasif yang Baik
1. Pembukaan
Pembukaan yang baik dengan menggunakan pernyataan yang menarik perhatian.
2. Isi
Pada bagian isi, agar target membuat orang tercapai, maka perlu memperhatikan beberapa hal. Yakni:
- Merebut perhatian
- Berhubungan dengan audiens
- Kelayakan
- Tujuan
- Peta jalan (pikiran)
3. Penutup
Penutup yang baik adalah yang baik dan mengesankan.
Struktur Pidato Persuasif
1. Pernyataan Posisi
Pernyataan posisi adalah pernyataan pembuat teks mengenai posisinya dalam masalah yang dibahas. Misalnya ketika membahas masalah rokok, Kamu dalam posisi mana? Menolak? Mendukung? atau bagaimana?
2. Tahap Argumen
Tahap argumen adalah bagian yang berisi poin-poin yang berisi hal-hal yang mampu meyakinkan audiens tentang posisi atau pendapat yang disampaikan di pernyataan posisi.
3. Penguatan Pernyataan Posisi
Penguatan pernyataan posisi adalah bagian yang berisi penegasan terhadap posisi yang disampaikan pada bagian pernyataan posisi.
Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
Pidato persuasif memiliki ciri kebahasan sebagai berikut:
1. Nominalisasi atau pembendaan
Nominalisasi adalah proses tata bahasa yang mengubah sebuah kata yang bukan kata benda menjadi kata benda (nomina).
2. Menggunakan kalimat pasif
Dalam pidato, umumnya orang tidak menggunakan kalimat aktif. Namun, lebih banyak yang memilih menggunakan kalimat pasif.
3. Menghindari kata ganti orang pertama
Pidato persuasif juga menghindari kata ganti orang pertama seperti ‘aku’, ‘saya’, dan ‘kami’. Seringkali kata tersebut diganti dalam bentuk pasif. Meski bukan berarti tak muncul.
4. Menggunakan kata teknis
Yakni kata yang umumnya muncul untuk pembahasan bidang-bidang tertentu.
5. Menggunakan kata abstrak
Yakni kata yang maknanya tidak bisa divisualisasikan dalam wujud benda yang nyata. Seperti kata kegembiraan, takut, dan sebagainya.
6. Menggunakan kata emotif
Kata emotif adalah kata yang digunakan untuk memancing emosi dan kadang-kadang bersifat agak hiperbolik. Seperti kata menghancurkan, mengganyang, menerjang, dan sebagainya.
Bab III: Teks Cerita Pendek (Menyusun cerita pendek)
Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek adalah teks yang bersifat naratif (menceritakan) dan berbentuk tidak terlalu panjang. Tujuan teks ini umumnya menghibur, meski pada faktanya di dalam kandungan cerpen dimungkinkan menyimpan pengetahuan, ajaran, pendapat, atau bahkan ideologi.Pusat cerita dalam cerita pendek adalah tokoh-tokohnya yang digambarkan dengan penyertaan penokohoan dan latar yang menyertainya.Menurut sebagian ahli, batasan pendek adalah dibawah 10 ribu kata.
Struktur Cerita Pendek
Strktur cerita pendek ada empat:
1. Orientasi
Berisi penentuan peristiwa, penciptaan gambaran, visual latar, dan berbagai pengenalan lain termasuk pengenalan karakter tokoh.
2. Rangkaian Peristiwa
Rangkaian peristiwa adalah rentetan peristiwa yang disajikan sebelum masuk ke dalam bagian konflik atau komplikasi.
3. Komplikasi
Komplikasi adalag konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu serta karakter.
4. Resolusi
Resolusi adalah solusi atau penyelesaian masalah dari konflik yang disajikan.
Ciri Kebahasaan Cerita Pendek
Ciri, aspek, atau unsur kebahasaan cerita pendek antara lain:
1. Menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek umumnya adalah orang pertama (aku, saya, gue, dsbg) dan orang ketiga (dia, ia, nama, dsbg)
2. Menggunakan kalimat langsung (dialog)
Untuk menghidupkan cerita, umumnya cerita pendek juga memuat berbagai kalimat langsung yang menunjukan terjadinya dialog antar tokoh dalam cerita.
3. Menggunakan kata benda khusus
Kata benda khusus adalah kata benda yang merupakan penggolongan atau bentuk klasifikasi dari kata benda umum. Misalnya, jika kata benda umumnya pohon, maka kata benda khusus adalah cemara, beringin, trembesi, dsbg.
4. Menggunakan majas
Majas adalah gaya bahasa yang dimasukan dalam aktivitas berbahasa untuk menimbulkan efek-efek tertentu. Misalnya majas hiperbola, asosiasi, personifikasi, dan sebagainya.
5. Menggunakan pertanyaan retoris
Pertanyaan retoris pertanyaan yang tak membutuhkan jawaban. Misalnya, “Pernahkah kamu berdiri di atas awan?” jawabannya sudah pasti tidak. Namun, penulis tetap mempertanyakannya.
Bab IV: Tanggapan (Memberi tanggapan dengan santun)
Pengertian Teks Tanggapan
Teks tanggapan adalah teks yang berisi tanggapan atau komentar terhadap berbagai peristiwa, fenomena, ucapan, perbuatan, atau sebuah karya. Pembuatannya bersifat spesifik karena ditujukan untuk menanggapi suatu hal saja.
Struktur Teks Tanggapan
Struktur dari teks tanggapan ini ada tiga. Yakni:
1. Konteks
Berisi tentang konteks hal yang ditanggapi. Menjawab pertanyaan apa yang ditanggapi? dimana, kapan peristiwa terjadi? Peristiwa yang ditanggapi tergolong persitiwa apa? Politik? Sosial? atau apa?
2. Deskripsi
Berisi tentang proses apa serta bagaimana sesuatu terealisasi, diciptakan, atau dihasilkan.
3. Penilaian
Berisi penilaian terhadap hal yang ditanggapi. Isinya bersifat subjektif dan bergantung pada presepsi pemberi tanggapan.
Unsur Kebahasaan
1. Bahasa Deskriptif
Bahasa deskriptif adalah bahasa yang digunakan bersifat menggambarkan secara detail, sehingga orang mendengar tanggapan akan merasa jelas.
2. Menggunakan sudut pandang orang pertama
Mengingat teks ini bersifat penilain pribadi terhadap sesuatu, maka sudut pandang yang digunakan umumnya sudut pandang pribadi atau diri sendiri (orang pertama) Contoh: aku, saya, dsbg.
3. Menggunakan sudut pandang orang kedua jika yang dinilai adalah seseorang atau karya seseorang
Jika yang sedang ditanggapi adalah sosok tertentu atau karya yang dibuat sosok tertentu, maka umumnya teks ini menggunakan sudut pandang orang kedua seperti kamu atau anda.
4. Menggunakan kata-kata, frasa, atau kalimat yang menunjukan subjektifitas (opini)
Dalam menilai, meski berusaha objektif, pemberi tanggapan tetap saja tak bisa keluar dari unsur subjketifitasnya. Maka umum muncul kata-kata yang menunjukan subjektifitas seperti menurut saya, dalam pandangan saya, dan sebagainya.
Jenis Tanggapan
Tanggapan ada beberapa jenis berdasarkan sifatnya. Jenis tersebut adalah:
1. Pujian
Yakni tanggapan yang bersifat positif terhadap objek yang dinilai.
2. Kritikan
Yakni tanggapan yang memberi penilaian kurang baik. Namun, kritik disini maksudnya dalam konteks untuk membuat orang yang ditanggapi dengan kritik menjadi bangun dan lebih baik.
3. Saran atau Alternatif
Yakni tanggapan yang memberikan solusi atau alternatif tentang hal yang dinilai. Dengan kata lain memberikan masukan dari sesuatu yang belum nampak muncul dari apa yang ditanggapi.
Bab V: Teks Diskusi (Menyajikan teks diskusi)
Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang disusun untuk menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda mengenai suatu persoalan atau masalah.
Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi memiliki struktur sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Berisi pernyataan untuk membatasi topik, latar belakang topik, dan sudut pandang yang berbeda mengenai topik yang dibahas.
2. Isi
Berisi mengenai argumen dari sudut pandang yang berbeda bahkan berlawanan.
3. Simpulan
Berisi simpulan dari kedua sudut pandang argumen yang disajikan dalam bagian isi. Pada bagian ini juga disajikan rekomendasi dari hasil kajian dua arah tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Unsur kebahasan atau ciri kebahasaan teks diskusi setidaknya ada beberapa diantaranya:
1. Kalimat yang menunjukan aktualitas (Waktu sekarang)
Mengingat topik yang dibahas dalam teks ini biasanya berisfat kekinian, maka kalimat yang muncul juga menunjukan waktu sekarang atau sedang terjadi.
2. Menggunakan kata emotif
Kata emotif adalah kata yang digunakan untuk melibatkan emosi atau pikiran pembaca atau pendengarnya. Sperti liar, mencekam, hancur, rusak, mengenaskan dan sebagainya.
3. Menggunakan bahasa evaluatif
Bahasa evaluatif digunakan untuk mengkaji argumen atau bukti pendukung. Menunjukan opini dan penilaian pembuat teks terhadap argumen atau bukti pendukung tersebut. Misalnya, sangat rapuh, tidak berbobot, kurang berkualitas, dan sebagainya.
4. Menggunakan modalitas (derajat kepastian)
Derajat kepastian atau modalitas adalah kata keterangan yang menyatakan sikap penulis terhadap suatu hal. Dalam konteks diskusi, sifatnya membantu menunjukan bahwa argumennya benar dan bisa meyakinkan. Contohnya dengan menggunakan kata dapat, akan, mesti, harus, dan sebagainya.
5. Menggunakan konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung yang menggabungkan dua atau lebih kalimat sehingga memiliki keterkaitan satu dengan lainnya.
Bab VI: Teks Cerita Inspiratif (Menyusun cerita inspiratif)
Pengertian Cerita Inspiratif
Cerita inspiratif adalah bentuk narasi yang tujuannya untuk menginpirasi kebaikan bagi pembacanya. Biasanya menggugah perasaan dan memberikan kesan yang baik bagi orang lain.
Struktur Cerita Inspiratif
Struktur teks ini mirip dengan struktur teks cerita pada umumnya. Antara lain:
1. Orientasi
Berisi penentuan peristiwa, penciptaan gambaran, visual latar, dan berbagai pengenalan lain termasuk pengenalan karakter tokoh.
2. Rangkaian Peristiwa atau Perumitan Peristiwa
Rangkaian peristiwa adalah rentetan peristiwa yang disajikan sebelum masuk ke dalam bagian komplikasi.
3. Komplikasi
Puncak cerita, tempat, atau peristiwa yang memiliki inspirasi bagi pembacanya.
4. Resolusi
Peristiwa yang menyadarkan tokoh tentang kebaikan tertentu.
5. Koda
Yakni bagian penetup yang biasanya memberikan pesan moral atau kebaikan.
Alur atau Bagian Wajib dalam Cerita Inspiratif
Agar cerita inspiratif bisa benar-benar memberikan inspirasi, maka didalamnya mesti memuat alur yang mudah dipahami dan memberikan kesan yang menginspirasi. Alur tersebut yakni:
1. Bagian Awal
Penceritaan orang yang menjumpai masalah atau tantangan.
2. Bagian Tengah
Menceritakan keputusan atau tindaka yang diambil tokoh dalam merespon berbagai tantangan dan masalah yang dijumpainya.
3. Bagian Akhir
Menceritakan kesuksesan sebagai bagian hasil akhir dari suatu proses.