Gurindam adalah suatu puisi lama yang memadukan sajak dan peribahasa biasanya berisi dua bait, disetiap baitnya terdapat rima yang sama.
Karya sastra terdiri dari beberapa jenis, misalnya puisi, pantun, cerpen, novel, dan syair. Puisi sendiri dibagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah gurindam. Mungkin jenis puisi ini masih terdengar asing bagi sebagian orang, namun gurindam sebenarnya sudah dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sebenarnya gurindam memiliki bentuk seperti puisi, sedangkan isinya cenderung sama dengan pantun. Itulah yang membuat jenis karya sastra ini istimewa, karena terdapat perpaduan dua karya sastra lainnya. Nah, untuk memahami lebih detailnya. Berikut ini penjelasan mengenai gurindam.
Pengertian Gurindam
Gurindam berasal dari kata “Kamrimdam” yang artinya perumpamaan dan asal mula. Sedangkan arti secara harfiah, Gurindam merupakan bentuk puisi lama berbentuk sajak yang terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya. Isinya berupa pengingat, nasihat, atau petuah.
Menurut Harun Mat Piah (1989), gurindam ialah puisi melayu lama yang memiliki dua bentuk yakni terikat dan tidak terikat. Memiliki bentuk dua baris serangkap serta dalam satu baris terdiri dari tiga sampai enam perkataan.
Ciri Ciri Gurindam
Gurindam memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua baris dalam setiap bait. Pengertian dari baris ialah larik, jajar, dan banjar yang terdiri dari dari beberapa bait. Sedangkan bait merupakan susunan beberapa baris yang menjadi satu kesatuan.
2. Terikat pada sebuah rima. Yang dimaksud dengan rima ialah pengulangan bunyi pada akhir baris, umumnya kesamaan ini ditampilkan dalam satu suku kata.
3. Memiliki sajak A-A, B-B, C-C, D-D, dan seterusnya
4. Maksimal terdapat 10-14 kata dalam satu baris
5. Terdapat hubungan sebab akibat antar baris, umunya baris pertama berisi sebab (perbuatan) sedangkan baris kedua berisi akibatnya.
6. Maknanya berupa nasihat dan petuah. Terdapat beberapa nasihat, seperti kehidupan, cinta, agama, dan lain sebagainya.
Jenis Gurindam
Gurindam dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jumlah barisnya, yaitu gurindam berkait dan berangkai. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Gurindam berkait
Merupakan jenis gurindam yang bait pertamanya memiliki hubungan dengan bait-bait selanjutnya.
Contohnya adalah :
Barang siapa yang meninggalkan sholat
Maka ia akan kehilangan berkat
2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai merupakan jenis karya sastra yang dalam baris pertama baitnya memiliki kata yang sama.
Contoh :
Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang
Nilai Nilai dalam Gurindam
Terdapat beberapa nilai yang dapat diperoleh, yaitu :
1. Nilai moral diri sendiri
Nilai moral ini mengacu pada diri sendiri, seperti kesederhanaan, keberanian hidup, kearifan, kewaspadaan hidup, dan kejujuran.
2. Nilai moral dengan orang lain
Nilai moral dengan orang lain misalnya kebersamaan hidup, toleransi, kesetiaan diantara sesama manusia, rasa hormat kepada orang lain, dan saling tolong menolong.
3. Nilai moral antara manusia dengan Tuhan
Gurindam juga mengandung nilai moral antara manusia dengan Tuhan, seperti kepercayaan, keimanan, keistiqomahan, dan pengingat untuk beribadah.
Cara Untuk Memahami Gurindam
Berikut ini beberapa cara agar mudah memahami pesan yang disampaikan pada Gurindam, yaitu :
1. Memperhatikan lafal dan intonasi
Saat membaca gurindam, kita harus memahami cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi. Lafal adala cara mengucapkan bunyi bahasa dalam suatu masyarakat bahasa. Intonasi cara membaca dengan memperhatikan tinggi rendahnya pengucapan. Sedangkan ekspresi merupakan penjiwaan melalui mimik wajah.
Apabila pembacaan menggunakan ketiga aspek ini dengan baik, maka pendengar dapat lebih mudah memahami maknanya.
2. Pemilihan kata dengan baik
Dalam bentuk karya sastra ini, terdapat pemilihan kata tertentu yang disebut dengan diksi. Diksi memiliki tiga bentuk, yaitu :
- Urutan kata (word order)
- Pembendarahan kata
- Daya sugesti kata-kata
Baca Juga : Latihan Soal Ujian UNBK Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK
Contoh Gurindam
Berikut ini contoh gurindam, yaitu :
Contoh Gurindam Tema Pendidikan dan Motivasi
Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya
Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
Jika belajar bersungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh
Jika berilmu janganlah angkuh
Nanti dirimu akan terjatuh
Contoh Gurindam tentang Nasehat
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
Itulah pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, nilai-nilai, cara memahami dan contoh gurindam. Yang paling perlu diperhatikan saat membuat karya sastra ini adalah perhatikan rima, baris, dan makna. Alangkah lebih baiknya jika maknanya dapat menyinggung keadaan masyarakat. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai jumpa di kesempatan lainnya.