Baru beberapa hari ini kita mendengar kabar mengejutkan dari NASA yang ingin mengirim para Astronot ke Mars (Planet Merah), planet Mars yang kita kenal sebagai Planet Merah ini ternyata diyakini memiliki Air yang mencair pada permukaannya.
Itulah alasan utama NASA ingin mengirim para astronot ke Mars, selain daripada penelitian ternyata orang yang akan dikirim NASA ke Mars itu dikabarkan bahwa mereka akan berada di sana 1 tahun, lalu ada beberapa informasi bahwa misinya akan berjalan selamanya artinya mereka bisa tinggal di Mars kapanpun.
Baca juga: Bagaimana Jika Semua Es di Bumi Ini Meleleh?
Hmm, menurut data dari sebuah organisasi sains dan fisika, terlihat bahwa Planet Mars ini memiliki sebuah atmosfer yang komponen utamanya terdiri atas hidrogen juga karbon dioksida yang tinggi. Namun, setelah diteliti lebiih dalam, ternyata planet mars memiliki oksigen lebih dari yang diperkirakan.
Planet Bumi, tempat di mana kita tinggal mempunyai kandungan 78% Nitrogen, 21% Oksigen dan sisanya adalah Karbon dioksida, oksigen memang sangat penting bagi peranan kehidupan ‘makhluk hidup’ karena hanya satunya gas yang dapat kita hirup dengan normal.
Baca juga: Di Masa Depan, Bumi Tidak Akan Jadi Planet Layak Huni Lagi
Nah, bagaimana data untuk planet Mars itu sendiri? Sampai saat ini saya belum mengetahui secara pasti unsur oksigennya seberapa banyak. Tetapi, data lama tentang Planet Mars yang katanya mempunyai 90% karbon dioksida itu ternyata salah!
Memang sih oksigen merupakan gas yang alami yang dapat kita hirup dengan normal, tetapi kelebihan Oksigen di suatu planet juga tidak bagus. Justru malah akan membuat parah, inilah yang disebut dengan prinsip “Jangan terlalu berlebihan, jangan juga terlalu sedikit” Prinsip yang dipopulerkan oleh orang tua kita, benar tidak? Planet yang memiliki emisi Oksigen sangatlah berbahaya.
NASA mengklaim bahwa ini merupakan pertanda bagus, karena ini bisa menandakan bahwa planet tersebut hidup dan planet ini dapat menjadi ‘layak huni’, astronom dan ilmuwan-ilmuwan sedang melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk kesiapan misi NASA yang direncanakan membawa Astronot ke mars pada tahun 2035.
Baca juga: Tristan da Cunha, Surga Terisolasi dan Tempat Terpencil di Muka Bumi
Earth Similarity Index (ESI) adalah sebuah pengukuran akan kemiripan planet tersebut dengan Bumi dalam skala 0 hingga 1. Dan nyatanya, Planet Mars berada di skala 0.797 (0.8) maka ini akan sangat memungkinkan sekali bagi kehidupan untuk berkembang di Planet Mars.
Suatu saat mungkin kita akan memiliki peradaban antar planet, jadi sudah dapat dipastikan bahwa kita mempunyai teman di Mars, yaitu manusia sendiri (astronot) yang akan menanam benih kehidupan di Mars, sehingga munculah kehidupan di Mars.
Baca juga: Apakah ada kehidupan lain di Luar Bumi? – Penjelasan Fermi Paradox
Gravitasi mars memang lebih rendah dari Bumi, sehingga apabila seseorang yang sudah terbiasa dengan Gravitasi Mars, ketika kembali ke Bumi maka akan merasakan hal yang sangat aneh akibat dari Gravitasi Bumi itu sendiri! Serta, orang-orang yang suatu saat nanti akan tinggal di Mars, mungkin akan lebih tinggi dan akan terlihat lebih muda, akibat dari Gravitasi Mars itu sendiri.
Selain dari itu, ternyata periode revolusi Mars 683 hari, 23 jam, 58 menit, dan 40 detik lamanya! Berarti jika kita 1 tahun di Bumi, suatu saat koloni kita di Mars otomatis belum menambah umur dong? Iyalah, jelas sekali pasti. Ini ada hubungannya dengan Dilatasi Waktu (Time Dilation). Mantap sekali bukan? Mangkanya cepat-cepat jadi Astronaut walaupun sangat sulit ditambah tes yang sangat ketat, tetapi pasti ada hasil kok dibalik usaha keras kita untuk menggapai cita-cita untuk menjadi Astronaut.
Baca juga: Mengapa Planet Berotasi?
Nah, dari tulisan ini sudah dapat disimpulkan bahwa NASA berencana mengirim orang ke Mars sebagai dasar dari penelitian dan juga sedikit rencana untuk membangun koloni anak manusia ke sana. Selain daripada itu, ternyata juga Oksigen di Planet Mars ini lebih dari yang diperkirakan para ilmuwan, sehingga memungkinkan misi dari NASA ini akan berjalan dengan baik dan lancar dengan adanya Oksigen dan Air di permukaan Mars tersebut.
Sumber: NASA’s Curiosity Rover Finds Unexplained Oxygen on Mars – Scientific American