Kita membutuhkan oksigen untuk dapat hidup, namun pasti sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Contohnya saja, oksigen yang terlalu murni dapat membunuhmu.
Manusia telah hidup selama ratusan ribu tahun di muka bumi ini, manusia terbilang cukup beruntung karena tidak pernah bertemu kepunahan massal terparah di bumi.
Misalnya saja, pada awal-awal pembentukan bumi, terlalu banyak protoplankton membuat bumi ini kaya dengan oksigen, bahkan terlampau banyak. Tapi dampaknya sangat masif, bahkan hingga membunuh 70% populasi organisme.
Fenomena tersebut dinamakan sebagai The Great Oxygenation Event yang disebabkan oleh banyaknya protoplankton di lautan. Walaupun banyak menewaskan populasi makhluk hidup kala itu, ada juga yang selamat dan berevolusi.
Contoh saja beberapa serangga yang masih satu famili dengan kecoa, serangga yang terlalu banyak menghidup oksigen dapat membuat ukuran serangga tersebut “abnormal” alias tidak sewajarnya.
Jadi, kita telah mengetahui bahwa dampak oksigen sebenarnya ada positif dan negatifnya, tapi oksigen juga dapat membunuh, namun manusia belum merasakan zaman awal tersebut.
Bisakah manusia terbunuh karena oksigen?
Baca juga: Mengapa kita mempunyai sidik jari?
Jawabannya adalah bisa, mari kita simak sama-sama dalam artikel sainsologi kali ini.
Kematian akibat menghirup oksigen murni
Tentu saja, bahwa oksigen membawakan dampak yang merugikan, hingga merenggut nyawa manusia dan makhluk hidup lain. Tapi mengapa dapat terjadi demikian?
Darah manusia telah berevolusi untuk menangkap oksigen dari udara yang dihirup dan menghubungkannya ke molekul transpor yang disebut Hemoglobin.
Ketika kamu menghirup udara dengan konsentrasi oksigen yang lebih banyak dari normalnya, oksigen yang ada di paru-paru kelebihan hingga darah tidak dapat membawanya.
Nah, yang jadi masalah adalah ketika oksigen tidak “terhubung” atau terkoneksi dengan darah, berarti oksigen tersebut berikatan bebas. Kalau oksigen berikatan bebas berkeliaran di paru-paru, dia akan menempel pada protein, menyerang sistem saraf dan menyerang retina.
Bagaimana tidak menyeramkan, karena tentunya kita tidak ingin mati secara mendadak hanya karena overload oksigen (O2) di dalam tubuh.
Kontradiksi dengan mitos populer adalah udara hiperventilasi pada tekanan normal tidak akan menyebabkan keracunan oksigen (oxygen toxicity).
Apalagi dengan kondisi dimana paru-paru kempis karena kamu kurus. Ini akan membuat komplikasi yang lebih bahaya.
Kondisi oksigen beracun adalah ketika kamu merasakan terlalu pusing atau pening karena level karbon dioksida (CO2) terlalu rendah.
Bahkan, menghirup oksigen dengan tekanan 0,5 bar (~dua kali tekanan normal) atau lebih selama 16 jam dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, bahkan kematian.