Mengapa tembok konstantinopel sulit ditembus musuh? — Konstantinopel adalah salah satu kota yang terbesar dan termakmur pada zamannya. Kota ini merupakan sebuah ibukota dari Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur).
Pada waktu abad pertengahan, kota ini sangat terkenal karena pertahanannya dalam menghadapi pengepungan dan penyerangan musuh. Konstantinopel sebenarnya pernah jatuh sekali pada 1204 karena kesalahan para tentaranya.
Baca juga: Ini Baru Karya Anak Bangsa yang Mendunia
Namun hanya tentara Utsmaniyyahah yang benar-benar mampu menguasai Konstantinopel karena kekuatannya sendiri, itupun harus dengan gaya pertempuran yang lebih maju, yaitu memakai senjata api dan juga meriam. Berikut ini akan penulis sampaikan kenapa Konstantinopel begitu sulit ditembus.
5 Alasan sangat sulit menaklukan tembok konstantinopel
1 | Kondisi alam yang menguntungkan
Konstantinopel merupakan kota yang didirikan pada sebuah semenanjung berbatu yang dikelilingi lautan pada 3 sisi. Di utara Konstantinopel ada sebuah muara yang bernama Golden Horn / Tanduk emas.
Di sisi timur, terdapat sebuah selat yang bernama Selat Bosphorus. Di sisi selatan terdapat bentangan laut marmara. Menyerang Konstantinopel dari laut merupakan hal yang sulit, kondisi arus dan juga armada laut yang kuat dari Konstantinopel sendiri sulit untuk dikalahkan. Konstantinopel juga memasang rantai di laut untuk mencegah penetrasi kapal-kapal musuh masuk ke dalam.
Baca juga: Mengenal Yanisari, pasukan elit terbaik dunia pelindung sultan
Satu-satunya sisi yang berbatasan dengan daratan hanyalah sisi barat, namun disana juga terdapat tembok yang sangat tebal dan juga dijaga para prajurit yang hebat. Tak terhitung sudah banyak percobaan serangan ke sana, namun semua hanya berakhir sia-sia. Sampai tahun 1543 dimana Utsmaniyyah memakai meriam untuk menjebol tembok Konstantinopel.
2 | Tembok dan parit
Pada sisi Tembok di daratan, terdapat dua lapisan tembok yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar berdiri kokoh setinggi 9 meter dan tembok lapisan dalam berdiri setinggi 12 meter dan dengan ketebalan mencapai 6 meter. Ditambah lagi pasukan pemanah Konstantinopel ada disetiap tembok.
Disamping tembok yang kokoh. Di garis paling depan tembok sisi barat juga terdapat parit yang mengelilinginya. Dengan lebar 20 meter dan juga dengan kedalaman 7 meter. Setiap musuh yang mencoba menyeberanginya tidak akan tahan untuk menghadapi hujan anak panah yang bersambut dengan api.
Baca juga: Kejahatan Perang yang Dilakukan Sekutu Pada Perang Dunia 2
Di Konstantinopel juga terdapat sekitar 90 tower yang berdiri setiap 70-75 meter pada garis tembok. Tower-tower tersebut digunakan untuk meletakkan senjata pelontar batu (Catapult & Trebuchet). Sehingga musuh akan dihujani berbagai jenis peluru apabila mendekat ke tembok.
3 | Tembok pada sisi laut
Setiap serangan dari laut akan mengalami kesulitan karena tembok-tembok ini, ditambah juga karena arus yang deras di sekitar Konstantinopel. Untuk sukses menyerang dari laut, musuh harus menguasai daerah Golden Horn / Tanduk Emas di sisi utara.
Baca juga: Apakah Bisa Suatu Negara Penganggurannya 0%
Akan tetapi, akses ke daerah Golden Horn / Tanduk Emas sangatlah sulit. Terdapat rantai besi 300 meter yang dibentangkan di laut guna mencegah kapal-kapal musuh. Utsmaniyyah bisa mengirim kapal-kapal ke daerah Golden Horn / Tanduk Emas karena tentara Utsmaniyyah membawa kapal-kapalnya melalui daratan.
4 | Senjata rahasia Kekaisaran Byzantium
Untuk membunuh para tentara musuh, tentara Konstantinopel menggunakan senjata rahasia yang bernama Greek Fire. Greek Fire adalah sebuah zat cair yang bisa menimbulkan api, tentara Konstantinopel menggunakannya dengan cara menyemprotkannya pada musuh dan juga kapal-kapal musuh.
Baca juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Virus Corona
Senjata ini sangat efektif untuk menghalau musuh yang datang lewat laut karena Greek Fire juga dapat terbakar meskipun di permukaan laut. Meskipun senjata yang efektif, komposisi senjata ini hanya diketahui sedikit orang dan menjadi rahasia hingga akhirnya sampai sekarang masih menjadi misteri bagaimana cara membuatnya.
5 | Faktor Manusia Konstantinopel
Para tentara pelindung Konstantinopel memiliki teknologi perang yang bisa dibilang bagus, mereka juga terlatih untuk menghadapi kepungan musuh untuk waktu yang lama. Ditambah karena Konstantinopel merupakan sebuah kota suci bagi umat Kristen, mereka memiliki penaik moral sendiri untuk bisa mempertahankan Konstantinopel.
Baca juga: Mengenal Politik Apartheid: Diskriminasi Ras di Afrika Selatan
Itulah beberapa alasan kenapa Konstantinopel begitu sulit untuk ditembus musuh, unsur pertahanan kompleks dari benda fisik maupun moral psikis membuat kota ini sulit dikalahkan hingga akhirnya musuh dari timur membawa sebuah revolusi taktik berperang baru menggunakan bubuk mesiu. Tentara Utsmaniyyah yang akhirnya menguasai Konstantinopel juga kehilangan banyak sumber daya. Benar-benar kota yang sulit dikalahkan.
Sumber: Fall of Constantinople. Britannica