Pengembangan Alat Regulasi Emosi Digital untuk Anak Down Syndrome oleh Tim PKM-RSH UMG

Ayo kuliah di Unmuh Gresik! Down Syndrome merupakan kondisi keterbelakangan fisik dan mental akibat perkembangan kromosom 21 yang tidak normal (trisomi 21). 

Pada tahun 1866, Dr. John Langdon Down pertama kali memperkenalkan penyakit ini dalam publikasi tulisannya di Inggris. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus, termasuk dalam aspek regulasi emosi.

Ayo Kuliah di Unmuh Gresik: Wadah Pendidikan Mahasiswa UMG yang Inovatif

Tim PKM-RSH Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang beranggotakan Fatimatuz Zahra, Sunita Rahayu Putri, Fadzila Nur Laili, dan Husna Tsurayya, berhasil mengembangkan alat ukur digital yang diberi nama DTbERQ (Digital Technology based Emotional Regulation Questionnaire). 

Proposal penelitian mereka, “Asesmen Digital: Pengembangan Alat Ukur Regulasi Emosi Anak Down Syndrome,” memperoleh hibah pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2024. 

RajaBackLink.com

Program tersebut diadakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Pengembangan Alat DTbERQ

Ima Fitri Sholichah, S.Psi., M.A., dosen pendamping tim PKM-RSH dari S1 Psikologi UMG, menjelaskan bahwa ide pengembangan alat ini berangkat dari observasi tim mahasiswa saat mengerjakan tugas kuliah. 

Mereka menemukan bahwa alat ukur berbasis kertas untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kurang efektif dan membuat anak-anak merasa bosan. Sebaliknya, alat ukur digital memberikan semangat lebih pada anak-anak.

Dengan dukungan penuh dari Ayo kuliah di Unmuh Gresik, tim PKM-RSH UMG melakukan riset mendalam untuk mengembangkan alat ukur regulasi emosi yang khusus untuk anak down syndrome. 

Alat ini diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan alat ukur konvensional yang tidak mengikuti perkembangan teknologi digital.

Manfaat Aplikasi DTbERQ

Aplikasi DTbERQ mampu mengukur regulasi emosi anak down syndrome dengan memberikan gambaran awal kondisi emosi anak. Meskipun demikian, aplikasi ini bukan sebagai alat diagnosa klinis. 

Untuk mengetahui kondisi lebih mendalam, diperlukan konsultasi dengan ahli atau profesional seperti psikolog.

Ima Fitri Sholichah, atau yang akrab disapa Ima, menambahkan bahwa pengembangan alat ini membutuhkan proses panjang dan melalui berbagai tahapan penelitian. 

Dalam upayanya, tim mahasiswa UM Gresik Solusinya! berusaha mencari media terbaik untuk membantu anak-anak down syndrome dalam mengelola emosi mereka. 

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendukung perkembangan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Harapan dan Dukungan

Dengan adanya aplikasi DTbERQ, anak-anak down syndrome memiliki alat yang lebih modern dan menyenangkan untuk membantu mereka mengatur emosi. 

Inovasi ini juga menjadi bukti bahwa UMG terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak sangat diperlukan agar inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. Pastinya, bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, terutama anak-anak dengan down syndrome.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program studi dan inovasi lainnya, Ayo kuliah di Unmuh Gresik dan kunjungi alamat website resminya. Jangan sampai kelewatan ya!