Pernahkah kamu berpikir mengapa sendok yang dimasukkan ke dalam segelas susu panas ikut menjadi panas? Atau mengapa saat memasak di dapur menggunakan kompor kamu akan merasa sedikit panas? Fenomena ini terjadi akibat adanya perpindahan kalor.
Kalor sendiri merupakan bentuk energi panas atau jumlah panas yang ada dalam sebuah benda. Perpindahan kalor terjadi karena adanya perpindahan energi panas ke benda dingin.
Dalam ilmu Fisika kalor memiliki satuan internasional atau SI, Joule (J), sedangkan jumlah perpindahan panas biasa disimbolkan dengan (Q).
Benda-benda di sekitar kita ada yang bisa menghantarkan panas dan tidak bisa menghantarkan panas. Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan konduktor. Contoh benda konduktor yaitu tembaga, besi, air, timah, dan alumunium.
Sementara, benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut dengan isolator. Contoh benda isolator ialah plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya.
Sekarang kita akan membahas mengenai macam-macam perpindahan kalor sobat. Mari kita simak pembahasannya ya!
Apa itu Perpindahan Kalor?
Perpindahan kalor memiliki 3 macam perpindahan antara lain: konduksi, konveksi, dan radiasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan oleh berbagai macam peristiwa perpindahan kalor ini.
1) Konduksi (Aliran)
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel atau unsur penyusunannya. Perpindahan kalor secara konduksi bisanya terjadi pada benda-benda yang padat.
Panas yang berada pada salah satu bagian benda padat akan berpindah ke bagian yang suhunya lebih dingin. Perpindahan panas jenis ini berlangsung lambat karena tidak ada perpindahan partikel.
Contoh perpindahan kalor dengan cara konduksi:
- Mentega akan meleleh saat dipanaskan di wajan, hal ini lantaran wajan menghantarkan panas dari api kompor.
- Coklat akan melelh saat disentuh oleh tangan akibat suhu tangan yang lebih tinggi.
- Tutup panci akan terasa panas saat digunakan untuk memasak.
- Sendok yang dipegang akan terasa panas jika salah satu ujungnya di panaskan.
2) Konveksi (Hantaran)
Konveksi merupakan peristiwa perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka peristiwa ini disebut konveksi. Perpindahan panas dengan cara ini biasa terjadi pada benda cair atau gas.
Suhu pada benda cair atau gas yang lebih panas akan berpindah ke bagian yang lebih rendah. Perpindahan konveksi terjadi lebih cepat karena ada perpindahan molekul.
Contoh perpindahan kalor dengan cara konveksi:
-
Gerakan mantel bumi yang disebabkan oleh panas dari inti dalam.
- Terjadinya angin darat dan angin laut di pantai yang kerap digunakan nelayan untuk berlayar dan mencari ikan.
- Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai saat dipanaskan menggunakan air.
- Asap dari cerobong pabrik yang membumbung tinggi jika dilihat dari kejauhan.
3) Radiasi (Pancaran)
Radiasi adalah perpindahan kalor atau panas yang terjadi tanpa medium perantara. Perpindahan panas ini terjadi dengan cara radiasi melalui gelombang-gelombang elektromagnetik.
Perpindahan panas dengan cara radiasi lebih cepat karena menggunakan gelombang elektromagnetik. Karena melibatkan gelombang elektromagnetik maka perpindahan kalor nya tidak melibatkan partikel.
Contoh perpindahan kalor dengan cara radiasi:
- Panas api yang langsung terasa saat kita berdekatan dengan kompor yang dinyalakan.
- Saat berada didekat api unggun tubuh kita akan terasa hangat.
- Telur unggas yang bisa menetas tanpa induk akibat kehangatan yang dihasilkan dari lampu.
- Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
Sekian penjelasan mengenai macam-macam perpindahan kalor atau panas beserta contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu serta bermanfaat untuk anda.