Manusia pasti pernah marah-marah setidaknya sekali seumur hidupnya, apa yang menyebabkan terjadinya emosi marah dan apa manfaat mengeluarkan amarah?
Mau berada di manapun, pasti ada aja orang yang ribut. Dunia ini memang tidak akan pernah bisa untuk tentram sehari aja.
Baca juga: Negara yang Hilang Begitu Saja dari Peta Dunia, Kok Bisa?
Ya mustahil, dengan banyaknya populasi manusia di dunia ini, yang udah pastinya agendanya itu beda-beda satu sama lain, apalagi latar belakangnya.
Tapi, apa yang menurut saya menarik adalah penciptaan sosial media justru jadi wadah yang menyatukan itu semua, terutama kemarahan mereka.
Saya suka melihat orang-orang yang ribut di sosial media, mereka yang suka berdebat soal politik, agama, kesehatan, ekonomi, dan ilmu pengetahuan.
Mungkin kamu tertarik: 5 Gelombang Otak Manusia yang Berperan Penting
Melihat perdebatan itu membuat saya cukup terhibur karena di antara dua kubu yang berdebat rata-rata tidak ada yang jadi penengah. Debatnya bakal berlangsung terus sampe satu kubu menyerah.
Iya coba deh kamu lihat ya, itu setiap hari pasti ada aja orang yang ribut di sosial media, entah itu debatin agama, politik, atau konspirasi, intinya macam-macam ya.
Baca juga: Apa itu Pengertian Sains Secara Lengkap? Miskonsepsi Terbesar!
Tapi di sini saya tidak akan bahas soal trait (karakteristik) tiap orang di sosmed. Saya akan bahas tentang kenapa manusia bisa marah-marah? Apa sih keuntungan marah-marah?
Halo temen-temen, saya dari Sainsologi, dan di video ini kita akan bahas soal fenomena emosi marah. Setiap manusia menurut opini saya pasti pernah marah dalam sejarah hidupnya.
Kok bisa? Karena jawabannya ada di otak kita. Otak kitalah yang mengontrol semua emosi yang ada. Mengontrol segala bentuk aktivitas yang terjadi di dalam tubuh manusia.
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Emosi?
Untuk memulainya mari kita mendefinisikan apa itu emosi? Emosi adalah fenomena psikologis makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Panksepp, 1998)
Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya emosi? Emosi itu terjadi karena pikiran manusia. Tiap orang berbeda-beda kereta pikirannya. Bisa jadi si A marah terhadap B tapi, C ga marah sama B ataupun sebaliknya.
Baca juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Virus Corona Sejak Dimulainya Pandemi
Nah, emosi itu kan terbagi ya ada senang, sedih, marah, takut, dan jijik. Kelima tipe emosi tersebut sering jadi patokan penelitian oleh para ilmuwan.
Tapi perlu diingat bahwa studi mengenai emosi ini masih terdapat zona abu-abu, ada misteri tentang perasaan manusia yang belum dapat dipecahkan sampai sekarang.
Lalu, ilmuwan sepakat bahwa secara umum, emosi berasal dari bagian otak Hipotalamus, Hipocampus, Amygdala, dan Sistem Limbik. Keempat bagian dalam otak ini memainkan peran penting dalam mengontrol emosi manusia.
Mungkin kamu tertarik: Di Masa Depan Bumi Tidak Akan Jadi Planet Layak Huni
Di video ini, sainsologi akan fokus untuk membahas emosi marah saja. Sebagai informasi, emosi kemarahan dan ketakutan itu ditandai dengan karakteristik yang hampir mirip, contohnya adalah peningkatan detak jantung atau bernapas lebih cepat dari biasanya.
Tapi emosi marah tidak hanya terdapat di manusia, beberapa hewan juga merasakan kemarahan dan ketakutan, seperti simpanse, gajah, kera, anjing, kucing, dan masih banyak lagi, karena sebagian besar hewan mempunyai amygdala.
Amygdala membantu mengontrol ketakutan dan kemarahan dari manusia dan hewan lainnya, amygdala juga membantu sebagai mekanisme bertahan hidup ketika ada ancaman atau bahaya.
Jadi, manusia dan hewan lainnya memiliki emosi kemarahan, dan penyebab dari emosi kemarahan manusia itu karena jalan pikirannya, sementara hewan mempunyai emosi marah untuk bertahan hidup. Bagian otak yang mengontrol emosi kemarahan dan juga ketakutan disebut Amygdala.
Baca juga: Bermain Game Ternyata Merugikan Indonesia Triliunan Rupiah
Apakah ada Keuntungan Marah-Marah?
Ternyata, walaupun marah-marah bisa merugikan orang lain, ada keuntungan yang didapat manusia dengan marah-marah.
Banyak studi yang telah menyatakan bahwa ketika kita mau mengungkapkan rasa marah dan mengakuinya, maka emosi marah dapat bermanfaat sebagai sumber motivasi dan meningkatkan rasa percaya diri.
Baca juga: Pengertian Brain Drain dan Dampaknyan Pada Negara Indonesia
Contohnya adalah ketika kamu mempunyai bisnis makanan dan mereka mengkritik makananmu tidak enak, mungkin kamu akan merasa marah dan juga tidak nyaman, tapi jika kemarahan itu dikontrol dengan baik, kamu dapat mengembangkan masakanmu.
Ataupun contoh lainnya adalah misalnya kamu iri dengan orang kaya dan kamu marah karena hidup kamu gitu-gitu aja. Maka kalau kamu kelola kemarahan itu dengan baik, itu bisa jadi sumber motivasi untuk kamu bangkit dan mungkin mencoba ide hebat yang bisa mengubah statusquo hidupmu sekarang.
Intinya kemarahan itu bisa sangat bermanfaat jika kamu bisa mengontrolnya dengan baik dan mengakui rasa marah itu.
Bentuk lain dari manfaat marah juga berkorelasi dengan mekanisme bertahan hidup. Seperti koloni hewan yang marah ketika makanannya dicuri oleh koloni lain.
Namun, jika kamu marah-marah tidak jelas, hanya ingin mengeluarkan umpatan atau sumpah serapah ke orang lain, itu yang tidak baik buat kesehatan, yang ada kamu malah stress dan kemungkinan besar depresi.
Selain itu, kalau kamu koar-koar tidak jelas, kamu bisa saja dicap sebagai orang toxic dan juga parasit. Jadi, kontrol amarahmu dengan baik.
Sumber:
- https://www.brainfacts.org/thinking-sensing-and-behaving/emotions-stress-and-anxiety/2018/the-anatomy-of-emotions
- https://www.healthline.com/health/what-part-of-the-brain-controls-emotions#fear
- https://kids.frontiersin.org/article/10.3389/frym.2017.00069.
- https://www.healthline.com/health/list-of-emotions#putting-it-all-together
- https://www.nytimes.com/2010/12/21/science/21obbrain.html