Bagaimana cara bulan, satelit alami Bumi terbentuk? – Giant-Impact hypothesis merupakan sebuah hipotesis atau hipotesa tentang bagaimana terbentuknya Bulan. Bulan yang kita kenal sebagai satu-satunya satelit alami Bumi yang dapat kita pandang setiap malam ternyata memilikki sejarahnya sendiri, tentunya segala sesuatu pasti ada yang menciptakan.
Bulan telah ada menemani bumi sejak awal pembentukannya, tapi sampai sekarang manusia belum mendapatkan jawaban yang pasti mengenai analisis terbentuknya Bulan, namun kita mempunyai beberapa jawaban terhadap fenomena tersebut, mungkin saja bulan merupakan hasil dari tubrukan bumi awal dengan planet lain atau planet theia dan reruntuhan sisanya menjadi Bulan. Saat ini hipotesis ini terdengar lebih masuk akal karena ketidakstabilan periode revolusi dari tata surya kala itu.
Singkatnya, saat bumi pertama kali dibentuk yakni, 4.6 miliar tahun yang lalu, Bumi masih sangat panas dan masih terlalu dekat dengan matahari. Dahulu, tata surya sangat tidak stabil, dan ada suatu orbit planet yang dikenal dengan orbit planet Theia mengalami pembelokkan orbit sehingga menabrak Bumi. Menciptakan satelit alami bumi, Bulan!
Hipotesa ini menggambarkan bahwa ada suatu planet yang bernama Theia memilikki ukuran sebesar planet Mars menabrak bumi akibat periode orbitnya yang kacau sehingga mengganggu orbit planet lain yaitu Bumi yang masih muda, sehingga terjadi sebuah tabrakan besar, awalnya puing-puing belum bersatu, akan tetapi karena adanya massa puing tersebut membuat sebuah objek lagi yang kita kenal sebagai Bulan. Bulan dahulu sangatlah dekat, hanya berkisar di Medium Earth Orbit (MEO).
Dikarenakan dalam hukum gravitasi universal, suatu objek yang memilikki massa yang tinggi akan dapat menarik objek bermassa rendah lainnya atau secara masuk akal adalah massa yang satu menarik yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa Bulan mengorbit Bumi, Bumi mengorbit Matahari, dan Matahari mengorbit pusat galaksi Bima Sakti.
Baca juga: Apa yang ada di dalam Lubang Hitam?
Model Dasar
Model ini pertama kali disimulasikan oleh para peneliti sebagai hasil dari pergerakan orbit yang kacau, planet Theia merubah posisi orbitnya masuk bersama planet muda Bumi menghasilkan tabrakan yang maha dahsyat, materialnya terus menyapu hingga tersatu akibat massa dan akhirnya terbentuklah Bulan.
Akibat dari tabrakan ini, Bumi mendapat pertambahan Angular Momentum atau Momentum Sudut dan Massa, menyebabkan bumi berotasi sangat cepat (dahulu 5 jam sehari), dan menambah massa sehingga distorsi ruang waktunya cukup untuk menarik Bulan akibat dari interaksi massa, juga satu lagi, derajat kemiringan rotasi bumi juga berubah 23 derajat sehingga menyebabkan rotasi bumi miring sedikit.
Hipotesa ini menjadi begitu kuat dengan adanya bukti batu dari Bulan oleh para astronot kru misi Apollo. Dia menemukan bahwasanya di dalam batu tersebut terkandung kandungan mineral yakni, Isotop Oksigen.
Pembuktian lainnya adalah:
- Bulan memilikki inti yang relatif sedikit Besi
- Bulan memilikki densitas yang lebih kecil dari Bumi
- Perputaran bumi pada porosnya dan orbit bulan memilikki orientasi yang sama
- Isotop-Stabil sama dengan bumi pada saat mudanya
Bagaimanapun itu ini masih menjadi sebuah hipotesa dikarenakan belum adanya bukti yang sangat kuat, seperti penjelasan korelasi isotop oksigennya dengan Bumi, dan ini masih jawaban sementara, namun hipotesa ini diyakini oleh para ilmuwan sebagai asal muasal dari Bulan.
Kesimpulan
Sebenarnya ada banyak hal yang sebenarnya kita masih belum mengetahuinya secara pasti, mungkin ada sesuatu di kehidupan kita, ada sesuatu yang mengatakan kalau ada hal yang harus kamu tidak ketahui.
Mengenai bulan terbentuk, kami belum tau secara pasti tapi hipotesa ini bisa dijadikan patokan karena sebagian ilmuwan mempercayai hipotesa ini juga didukung kuat oleh batu Bulan, tapi masih belum ada penjelasan aftermath tentang korelasi isotop oksigen tersebut.
Sekian postingan, semoga bermanfaat dan seperti biasa, Sainsologi pamit sampai jumpa.