Uang sudah digunakan menjadi alat tukar di seluruh belahan dunia. Keberadaannya memberikan kemudahan bagi masyarakat saat melakukan transaksi seperti membeli makanan, pakaian, biaya pendidikan, biaya pembangunan rumah, dan lain sebagainya.
Kepraktisan, kemudahan, dan keamanan yang ditawarkan menjadikan uang sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan perekonomian masyarakat kita. Sayangnya uang bukan hanya mempengaruhi ekonomi masyarakat namun juga society. Adanya uang menimbulkan terciptanya kelas-kelas sosial yang akhirnya berujung pada ketamakan dan kejahatan.
Terlepas dari fungsinya, pernahkah terpikirkan apa yang terjadi jika tidak ada uang? Apakah kehidupan manusia sulit berkembang?
Jawaban sederhananya adalah kita akan kembali pada kehidupan sebelum ada uang yakni transaksi menggunakan cara barter atau emas.
Transaksi dengan Cara Barter
Barter atau tukar menukar barang dengan barang lainnya sudah menjadi cara bertransaksi sejak beribu tahun lalu saat tidak ada uang. Meskipun ada kesulitan untuk menentukan harga pada masing-masing barang. Sistem ini memiliki sisi positif, yakni dapat menjaga nilai barang tetap stabil.
Misalnya jika dahulu harga satu kilogram telur setara dengan satu kilogram beras, maka nilainya tetap sama hingga saat ini atau 10 tahun kedepan.
Akan tetapi, sistem barter ini juga memiliki kelemahan, loh. Barter tidak memiliki aturan pakem tentang pertukaran barang tersebut. Barter dapat terjadi apabila kedua pihak setuju. Inilah yang menyebabkan peradaban sulit untuk maju karena masyarakat akan enggan untuk berusaha.
Tidak Ada Inflasi atau Fluktuasi Nilai Mata Uang
Seperti yang kita tahu saat ini, nilai rupiah dengan dolar selalu terpaut jauh, kemudian menyebabkan meningkatnya harga barang atau jasa. Perbedaan nilai mata uang ditentukan oleh inflasi, keadaan neraca pembayaran, jumlah utang, keadaan politik dan ekonomi, serta tingkat suku bunga di suatu negara tersebut.
Namun, jika tidak ada uang maka tidak akan ada perbedaan di suatu negara. Pertukaran barang dan jasa akan ditentukan berdasarkan berat dan kualitasnya. Tanpa adanya inflasi dan fluktuasi nilai mata uang juga tidak akan menimbulkan pembagian negara berdasarkan kekayaannya.
Diganti dengan Emas dan Perak
Bahan dasar uang saat ini adalah kertas, alumunium, kuningan, dan nikel. Namun, apabila uang tidak ditemukan, maka yang bisa menggantikannya adalah logam mulia seperti emas dan perak.
Penggunaan emas dan perak sebagai alat transaksi lebih menguntungkan karena memiliki nilai yang sama di semua negara. Sehingga harga-harga barang juga cenderung lebih stabil. Tapi perlu dicatat ya, emas dan perak yang bisa digunakan adalah logam mulia bukan perhiasan yang kita pakai sehari-hari.
Definisi Kekayaan Tidak Lagi Sama
Kekayaan saat ini dinilai dari banyaknya harta, uang, rumah, dan barang-barang mewah. Akan tetapi saat tidak ada uang, penilaian masyarakat terhadap kekayaan akan berubah. Kekayaan akan memiliki definisi yang lebih luas karena barang akan memiliki harga yang sama.
Dibandingkan dengan emas dan perak, masyarakat akan lebih memilih memiliki barang-barang primer seperti makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Sulitnya Transfer Kekayaan
Tidak ada uang dapat membuat kita kesulitan melakukan transaksi secara normal. Hal ini dikarenakan belum tentu ada orang yang diajak melakukan barter atau memerlukan barang yang kita tawarkan. Meskipun ada pengganti berupa emas dan perak, tentunya peredarannya cenderung lambat karena untuk mendapatkannya cukup sulit.
Sulit dalam Penagihan Pajak
Saat tidak ada uang di perekonomian masyarakat yang menjadi alat tukar dan indikator kekayaan, maka pemerintah akan kesulitan untuk menagih serta mengumpulkan pajak. Meskipun pemerintah menagihnya, maka pemerintah akan sulit untuk menyimpan atau menggunakan hasil pajak tersebut.
Karena tidak mungkin bagi pemerintah tetap menyimpan beras, kayu jati, ikan laut atau barang lainnya dalam jangka waktu yang panjang. Meskipun pemerintah menetapkan emas dan perak sebagai alat pembayaran pajak, masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkannya.
Tidak Ada Lembaga Perbankan
Lembaga perbankan berfungsi untuk memberikan pinjaman dan menerima dana untuk disimpan dengan aman. Namun jika tidak ada uang, lembaga ini tidak mungkin ada. Akhirnya masyarakat akan sulit mendapatkan pinjaman dan kemungkinan kebutuhan sehari-hari akan sulit dipenuhi bagi beberapa orang.
Korupsi Akan Sirna
Awalnya indikator kekayaan ditentukan berdasarkan jumlah uang, akan tetapi tanpa uang indikator kekayaan pun berubah. Selain itu, cara menyimpan kekayaan juga berubah karena tidak mungkin seseorang bisa menyimpan berlian dalam waktu lama. Akhirnya tingkat korupsi akan menurun dari waktu ke waktu.
Perekonomian Tidak Bisa Berkembang
Karena masyarakat tidak memiliki ambisi untuk memiliki kekayaan, maka perkembangan peradaban akan menjadi sangat lambat. Inovasi pada barang dan jasa akan berkurang karena masyarakat cenderung merasa cukup terhadap kekayaan yang dimiliki.
Itulah beberapa kondisi yang bisa terjadi jika tidak ada uang di masyarakat. Meskipun memiliki dampak yang positif pula, kita akan tetap kesulitan untuk melakukan transaksi jual beli. Semoga artike ini bermanfaat!